Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
KemenPPPA ajak semua pihak perkuat sistem perlindungan anak
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 15:00:46【Kabar Kuliner】046 orang sudah membaca
PerkenalanDeputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu. ANTARA/HO-KemenPPPAJakarta (ANTAR

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengajak seluruh pihak, baik kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, media, dan juga masyarakat, untuk memperkuat kembali sistem perlindungan anak yang harus berfungsi secara menyeluruh dan saling terhubung
"Ketika terjadi kasus anak cacingan, keracunan makanan, atau stunting, pertanyaannya bukan hanya siapa yang harus bertanggung jawab, tapi bagaimana setiap kementerian/lembaga berperan sesuai fungsi masing-masing," kata Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu di Jakarta, Kamis.
Hal itu dikangakannya menanggapi kasus infeksi cacing pada anak di Bengkulu.
Pribudiarta Nur Sitepu menjelaskan masalah kesehatan anak, termasuk kasus cacingan pada anak, berkaitan erat dengan faktor sosial dan ekonomi keluarga.
"Ada masalah kemiskinan, sehingga kementerian di bidang perekonomian seperti Kementerian Koperasi dan UKM dapat mendorong kewirausahaan perempuan atau kementerian lain seperti Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) dapat memperkuat program kesejahteraan keluarga," kata Pribudiarta Nur Sitepu.
Baca juga: Gubernur Bengkulu nyangakan dua balita cacingan berat telah sembuh
Kemudian faktor lainnya, seperti anak tinggal di rumah ngak layak huni atau lingkungan dengan sanitasi buruk, maka Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat mengambil langkah perbaikan infrastruktur.
Sementara itu, terkait faktor gizi buruk, Badan Gizi Nasional (BGN) berperan memastikan akses gizi yang baik bagi anak.
Pada pertengahan September 2025, Pemerintah Kabupaten Seluma menemukan kasus dua balita cacingan.
Dua balita tersebut kakak adik yang berusia 4 tahun dan 1 tahun 8 bulan, mereka merupakan warga Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu.
Kedua balita itu akhirnya dirujuk dari RSUD Talo Seluma ke RS M Yunus Bengkulu untuk mendapatkan perawatan intensif pada 16 dan 17 September 2025.
Kini dua balita adik kakak tersebut telah sembuh dan kembali ke keluarga.
Sementara sebelumnya, pada Juli, terjadi kasus cacingan pada balita perempuan berinisial R (4) di Sukabumi, Jawa Barat, yang berujung korban meninggal dunia.
Baca juga: Menko PM minta Kemenkes mendata semua kasus cacingan anak di Tanah Air
Suka(36775)
Sebelumnya: Prabowo: Indonesia
Selanjutnya: Menhan pastikan pembangunan Yonif Teritorial TP 821 berjalan baik
Artikel Terkait
- SPPG Polsek Palmerah Jakbar uji coba penyajian menu MBG
- Mendag: TEI 2025 catat 8.045 pembeli dari 130 negara
- Pemerintah tegaskan AS ngak larang impor udang dan cengkeh asal RI
- Forum Pangan Dunia 2025 dibuka di Roma, rayakan 80 tahun FAO
- Askrindo Surabaya mitigasi "over financing" dari Rp200 T di Himbara
- Promosikan kuliner, makan gratis di Sungai Kapuas ramai pengunjung
- Akademisi nilai kurikulum Sekolah Rakyat mampu entaskan kemiskinan
- Pakar IPB paparkan nutrisi susu untuk tingkatkan gizi pada Program MBG
- Netanyahu: Pasukan Israel akan tetap berada di Gaza
- Kondisi cuaca di Jakarta masih normal
Resep Populer
Rekomendasi

SPPG HST Kalsel terapkan lima langkah cegah keracunan MBG

BGN datangkan ahli gizi dari daerah lain untuk SPPG di Manokwari

PBB: Peningkatan bantuan kemanusiaan di Gaza berjalan baik

AHY kampanye bersihkan mangrove sebagai inisiatif infrastruktur hijau

Khasiat buah mentimun untuk diet, kulit, hingga fungsi ongak

Imperial Group gaet JAPFA hadirkan tiga menu unik bagi pecinta kuliner

Mendag: TEI 2025 catat 8.045 pembeli dari 130 negara

BPOM berikan penjelasan ke FDA AS, pastikan keamanan produk ekspor RI